Gerakan warga yang membantu warga lain tak surut meskipun situasi pagebluk penuh ketidakpastian. Mereka yang memiliki kemampuan menguatkan warga lain yang dalam kesulitan. Gerakan ini memberi harapan pada warga yang terdampak pandemi bahwa mereka dapat menghadapi impitan hidup.
Sejak pagi Khairunnisa Humairoh (33) mulai memasak dan mengemas barang-barang sumbangan dari warga untuk warga kurang mampu. Pegiat sosial Foodbank Muhajirin itu akan menyalurkan paket bantuan terdiri dari makanan dan alat kebersihan di beberapa lokasi di Kota Tangerang, Banten.
Rutinitas menyalurkan bantuan lewat wadah Foodbank Muhajirin berlangsung setiap Jumat siang hingga sore sejak Juni. Jumat (20/11/2020) ini, ada 115 paket bantuan disalurkan di Karawaci, Ciledug, Kota Tangerang, dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. ”Juni sampai sekarang belum putus (salurkan bantuan). Kendalanya bagi waktu dengan kesibukan bekerja dari rumah,” ucap Khairunnisa.
Khairunnisa membentuk foodbank bersama ibu-ibu arisan di lingkungan rumahnya. Awalnya mereka saling menyisihkan kelebihan stok makanan di rumah. Stok yang terkumpul dikemas dalam paket, lalu dibagikan kepada pekerja informal di sekitar daerah itu.
Aktivitas tersebut diunggah ke akun Instagram pribadi. Perlahan ada kenalan, rekan kerja, dan warga yang tertarik untuk berdonasi maupun membantu. Foodbank Muhajirin menerima donasi dalam bentuk bahan makanan, makanan jadi, peralatan dan perlengkapan sehari-hari, serta uang.
Saat ini pengumpulan bantuan dan distribusi sudah tersebar di Kota Tangerang, Karawaci, Ciledug, Jatiwaringin, dan Depok. Mereka sebisa mungkin mendistribusikan bantuan ke titik yang berbeda-beda di suatu wilayah. Informasi selengkapnya dapat dilihat di media sosial @foodbank_muhajirin.
Khairunnisa mengatakan, kerja kolektif antarsukarelawan bertujuan supaya bantuan menjadi lengkap. Misalnya, makanan terdiri dari makanan berat, buah, dan susu atau makanan ringan untuk anak-anak. ”Kami berupaya menambah titik bantuan dan distribusi serta konsisten. Menurut rencana akan ada sukarelawan di Bogor dan Surabaya,” katanya.
Sekelompok mahasiswa di Depok, Jawa Barat, juga konsisten bergerak lewat inisiatif dapur umum gang buntu. Sepekan sekali atau dua kali mereka melapak di titik tertentu maupun berkeliling membagikan nasi bungkus.
Aktivitas itu berjalan sejak Maret. Dananya berasal dari donasi warga. Dana yang terkumpul dibelanjakan bahan mentah untuk diolah atau bahan jadi dari warung sekitar. Informasi selengkapnya di media sosial @dapurumum_. Teranyar mereka melapak pada Selasa (17/11/2020) siang hingga sore hari. Ada puluhan pekerja informal dan tunawisma yang mendapatkan nasi bungkus.
Sherina Redjo (20), salah satu pegiat, menuturkan, siapa saja boleh mengambil nasi bungkus ketika melapak. Biasanya pekerja informal dan tunawisma. ”Sempat kehabisan dana berhenti dua pekan terus lanjut lagi,” ujar Sherina.
Mereka berencana terus menjalankan dapur umum gang buntu meskipun pandemi usai. Sebab, sepengamatan mereka, semakin banyak pekerja informal dan tunawisma di jalan sebagai imbas pandemi.
Menteri Sosial Juliari Peter Batubara mengingatkan bahwa bantuan sosial pandemi Covid-19 bersifat sementara. Masyarakat dan pemerintah daerah diminta terus menumbuhkan ekonomi daerah guna mengurangi dampak pandemi. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dalam kajiannya memperkirakan tingkat kemiskinan di Indonesia pada akhir 2020 sebesar 9,7-10,2 persen atau 26,2 juta-27,5 juta orang. Dengan demikian, ada tambahan 3,9 juta penduduk miskin sepanjang tahun ini.
Bantuan sosial tunai dari pemerintah telah menjangkau lebih dari 9 juta kelompok penerima manfaat di luar Jabodetabek. Sementara Program Sembako menyentuh 20 juta penerima manfaat dengan nilai Rp 200.000 per bulan per penerima.
Saat meninjau penyaluran bantuan sosial di Medan, Sumatera Utara, Kamis (12/11/2020), Juliari mengingatkan, bantuan sosial diharapkan bisa menjadi jaring pengaman sosial untuk menolong masyarakat tidak jatuh ke jurang kemiskinan. Akan tetapi, bantuan sosial pandemi Covid-19 bersifat sementara. Masyarakat dan pemerintah daerah diminta terus menumbuhkan ekonomi daerah untuk mengurangi dampak pandemi.
”Bantuan sosial ini sifatnya sementara. Saya harap pemerintah daerah dan masyarakat bisa mencari terobosan mengembangkan program pemberdayaan ekonomi rakyat,” kata Juliari.
Sumber Kompas